Gadis Foto Model merupakan film laga Indonesia yang dirilis pada tahun 1989. Film ini disutradarai oleh Soeprapto Marcus dan dibintangi Cut Irna, Anneke Putri.
Selain itu, film ini adalah fim ke-dua bagi Nike Ardilla yang saat itu masih memakai nama Nike
Astrina. Nike Astrina sebelumnya pernah pula bermain dalam film Kasmaran sebagai figuran bersama Ida Iasha.
Sinopsis
Susi (Cut Irna) merupakan seorang model terkenal. Suatu hari, bersama teman-temannya yang satu geng, yakni Nency (Nike Astrina) dan lain-lain, atas undangan Budi (Alfian) orang yang selama ini dekat dengan Susi menghadiri acara ulang tahun Lia (Anneke Lutfia Putri) yang baru tinggal di tempat kos tante Budi (Connie Sutedja). Lia merupakan juara Top Model saat ini.
Kehadiran Lia di tengah-tengah mereka membuat iri Susi, terlebih lagi Susi menuduh jika Lia mempunyai kedekatan dengan Budi. Dibakar iri hati dan rasa cemburu, Susi merencanakan untuk memberi pelajaran kepada Lia. Bersama teman-teman satu gengnya, Susi menjemput Lia usai peragaan busana. Walaupun pada mulanya menolak, akan tetapi sesudah dipaksa, Lia mau menuruti keinginan Susi dan kawan-kawan untuk mengikuti mereka.
Sebelum masuk mobil, terjadi keributan antara Susi dan Lia. Susi menuduh Lia mempunyai hubungan dengan Budi walaupun Lia telah menjelaskannya. Akhirnya, terjadilah pengeroyokan terhadap Lia yang berujung dengan disiramnya wajah Lia sampai rusak oleh Susi dengan air termos. Dalam keadaan tidak sadarkan diri, Susi membuang tubuh Lia ke dalam sungai dengan dibantu oleh teman-temannya.
Pasca kejadian tersebut, teror demi teror menghantui Susi. Mulai dari telepon masuk sampai adanya perampok yang tiba-tiba hadir sesudah menelepon. Di tempat lain, Budi dibuat panik lantarann kehilangan Lia di rumah kostnya. Merasa bertanggungjawab, Budi berusaha untuk mencari keberadaan Lia lewat teman-temannya. Titik terang pun akhirnya diperoleh. Sebelum Lia hilang, Lia dijemput oleh teman-teman perempuannya. Dan Budi menduga jika ini adalah perbuatan Susi dan kawan-kawan sebab dibakar rasa cemburu.
Teror tidak cuma dihadapi oleh Susi, melainkan juga oleh teman-teman susi yang lain. Bahkan, suatu saat Susi hampir diperkosa di tengah jalan ketika terjadi ban kemps, tetapi usahanya bisa digagalkan. Lia ditolong oleh pembantunya yang menyusulnya ke kota usai susi mendatanginya ke kampung karena anaknya sakit.
Susi mulai stres dan pucat lantaran teror yang diterimanya. Akhirnya, Susi pun mengetahui siapa yang berada di belakang teror selama ini. Adalah Lia yang ternyata masih hidup yang berupaya untuk membalas dendam pada Susi. Lia yang telah rusak wajahnya akibat perbuatan Susi menuntut balas atas perbuatan Susi. Dengan menodongkan pisau ke arah Susi, Lia berusaha untuk mengejarnya. Tetapi naas bagi Susi, dia terjatuh dari lantai dua rumahnya dan akhirnya tewas. Lia pun akhirnya ditangkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar